Gejala kerusakan saraf adalah hal yang patut Anda ketahui. Pasalnya, kondisi ini bisa menyerang siapa saja di usia berapapun. Ya, gejala kerusakan saraf di usia muda adalah hal yang bisa terjadi. Usia-usia produktif umumnya diisi dengan banyak kegiatan yang melibatkan fisik sekaligus mental, namun tak dibarengi dengan gaya hidup yang sehat. Sehingga, hal ini meningkatkan risiko gangguan saraf tetutama bagi Anda yang memiliki pola kerja ketat.
Gejala kerusakan saraf di usia muda juga seringkali tidak disadari dan dianggap sebagai gangguan biasa akibat kelelahan.
Untuk itu, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai gejala kerusakan saraf di usia muda yang tak boleh diabaikan dan wajib diketahui.
Gejala Kerusakan Saraf di Usia Muda
Penting diketahui bahwa gejala kerusakan saraf memiliki spektrum yang sangat luas.
Anda mungkin tidak menyadari bahwa beberapa ketidaknyamanan kecil seperti kesemutan atau sensasi terbakar di kaki, tangan, dan bagian tubuh lain yang sering diabaikan sebenarnya bisa menjadi tanda kerusakan saraf. Bahkan, orang-orang usia muda pun bisa mengembangkan kerusakan saraf di tubuhnya sejak dini. Namun, gejala kerusakan saraf biasanya dapat ditangani dan diobati.
Mengenal tanda-tanda peringatan atau gejala kerusakan saraf di usia muda dapat membantu Anda untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini.
Mengutip laman Mayo Clinic dan John Hopkins Medicine, berikut adalah beberapa tanda dan gejala utama dari setiap jenis kerusakan saraf yang umum terjadi:
1. Gejala Kerusakan Saraf Sensorik
Beberapa gejala kerusakan saraf yang paling umum disebabkan oleh gangguan saraf sensorik. Mereka termasuk:
- Perasaan tertusuk atau 'kesemutan' terutama di kaki atau tangan dan dapat menyebar ke kaki dan lengan.
- Mati rasa.
- Sensitivitas ekstrim terhadap sentuhan.
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
- Sensasi terbakar.
- Nyeri akibat kerusakan saraf di tangan dan kaki.
2. Gejala Kerusakan Saraf Motorik
Gejala kerusakan saraf motorik adalah sebagai berikut:
- Otot melemah.
- Kram, otot berkedut atau kejang.
- Mobilitas berkurang. Kerusakan saraf motorik dapat menyebabkan kesulitan berjalan atau menggerakkan anggota tubuh.
- Atrofi otot. Seiring waktu, kerusakan saraf motorik dapat menyebabkan penipisan dan pemborosan otot.
- Kelumpuhan. Kerusakan saraf yang parah dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan otot tertentu.
3. Gejala Kerusakan Saraf Otonom
Berikut ini bisa menjadi tanda kerusakan saraf otonom:
- Tekanan darah rendah.
- Berkeringat berlebihan atau ketidakmampuan untuk berkeringat.
- Disfungsi ereksi.
- Kesulitan buang air kecil.
- Inkontinensia.
Penyebab Kerusakan Saraf
Saraf memiliki peran penting dalam menjaga tubuh Anda tetap sehat dan aman dengan mengirim dan menerima informasi antara otak dan seluruh tubuh.
Jika serabut saraf rusak, sinyal ini dapat terganggu, dan gejala dapat muncul. Ada banyak kemungkinan penyebab kerusakan saraf, dan beberapa kelompok orang (misalnya penderita diabetes, orang dengan diet khusus) memiliki risiko yang lebih besar.
Beberapa penyebab kerusakan saraf yang paling umum meliputi:
- Komplikasi dari diabetes.
- Rendahnya tingkat vitamin B dan vitamin lainnya.
- Obat-obatan atau perawatan medis tertentu.
- Diet khusus yang rendah vitamin B esensial dan nutrisi lainnya.
- Beberapa infeksi, termasuk herpes zoster, penyakit Lyme dan HIV.
- Kelenjar tiroid kurang aktif.
- Penggunaan alkohol yang berlebihan.
- Cedera fisik.
Tanda Kerusakan Saraf Lain yang Kurang Disadari
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gejala kerusakan saraf di usia muda terkadang tidak terdeteksi atau dianggap penting.
Ada beberapa tanda kerusakan saraf di usia muda secara tidak langsung yang bisa Anda lewatkan, terutama pada tahap awal. Berikut beberapa contohnya:
1. Sering terjatuh
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi bisa membuat kaki Anda goyah. Otot yang lemah juga dapat menyebabkan tersandung. Jika Anda merasa sering mengalami salah melangkah atau jatuh, maka kerusakan saraf mungkin menjadi penyebabnya.
2. Cedera atau luka bakar
Mati rasa atau berkurangnya kepekaan terhadap sentuhan dan suhu dapat menyebabkan lebih banyak cedera dan luka bakar. Jangan hanya menganggapnya sebagai kecerobohan, sebab kecelakaan kecil itu bisa menjadi tanda peringatan kerusakan saraf.
3. Sering menjatuhkan barang
Apakah belakngan Anda sering menjatuhkan benda-benda dari genggaman? Kelemahan otot akibat kerusakan saraf bisa menjadi penyebab sebenarnya dari kerapuhan cengkraman Anda atas barang-barang, membuatnya mudah terselip dan jatuh.
Editor Edelweis Lararenjana
Kenali tanda-tanda kerusakan saraf sejak dini dan cari tahu cara mengatasinya.