Keunikan Baju Pesa'an Asal Madura, Identik dengan Pakaian Tukang Sate

Keunikan Baju Pesa'an Asal Madura, Identik dengan Pakaian Tukang Sate

Baju Pesa'an ini merupakan pakaian adat Madura untuk laki-laki.

Indonesia memiliki beragam pakaian adat yang unik dari setiap daerah. Pakaian adat juga menjadi salah satu ciri khas dari sebuah daerah.

Selain itu, baju adat pastinya memiliki makna ataupun filosofi yang terkandung di dalamnya.

Salah satu pakaian adat yang unik yaitu berasal dari Madura, Provinsi Jawa Timur. Pakaian ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Baju Pesa’an.

Masyarakat Madura dikenal terus melestarikan dan mempertahankan keunikaan baju adat hingga saat ini.

Pesa’an merupakan salah satu pakaian adat yang berasal dari Madura, Provinsi Jawa Timur. Sebagaian orang juga menyebut Baju Pesa’an dengan Baju Sakera.

Pakaian adat Suku Madura ini digunakan untuk kaum laki-laki. Dengan model yang simpel, baju ini juga biasanya dipakai untuk sehari-hari.

Sejarah Pakaian Adat

Sejarah Pakaian Adat

Melansir dari laman Liputan6, Baju Pesa’an diambil dari nama pejuang kelahiran Madura yang dahulunya melawan penjajah pada abad ke-19. Di Bangil, Ia menentang Belanda di perkebunan tebu.

(Foto: Pixabay)

Selain di Bangil, nama Pesa’an atau Sakera juga banyak dikenal di Madura dan Pasuruan. Seiring berkembangnya waktu, baju ini banyak digunakan untuk penjual Sate Madura, sehingga baju ini identik dengan baju tukang sate.

(Foto Ilustrasi Sate Ayam/Liputan6)

Keunikan Baju Pesa’an

Baju ini memiliki ukuran yang longgar dan baju luar dengan lengan berwarna hitam. Keunikan baju ini terletak pada motifnya yang bergaris merah putih dengan kombinasi luaran berwarna hitam.

Baju Pesa'an biasanya dipadukan dengan bawahan celana gombrong. Panjang celana di antara lutut dan mata kaki ataupun bisa seukuran mata kaki.

Aksesoris Baju Pesa’an

Aksesoris Baju Pesa’an

Baju ini kurang lengkap jika tidak digunakan bersama aksesorinya. Odheng yang terbuat dari kain batik, sabuk, dan sarung yang diikatkan pada pinggang biasanya digunakan sebagai aksesori Baju Pesa’an.

(Foto:Youtube Raniyaa)

Filosofi Baju Pesa’an

Filosofi Baju Pesa’an

Baju adat ini memiliki beragam makna mulai dari atasan hingga aksesorinya. Berikut makna filosofinya yang dikutip dari penjelasan Menkopulhukan, Mahfud MD saat mengenakan Baju Pesa’an pada perayaan HUT ke-75.
Foto: instagram@infomdr

Menurut Mahfud MD, warna hitam Baju Pesa’an melambangkan kegagahan dan pantang menyerah yang merupakan kerja khas warga Madura. Baju luaran dan celana yang longgar memiliki simbol masyarakat Madura menghargai kebebasan.

Bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan. Kaos bergaris merah putih menandakan bahwa orang Madura menunjukkan sikap tegas dan semangat juang tinggi dalam menghadapi segala hal.

Odheng (penutup kepala) dengan ujung simpul berbentuk huruf alif sebagai penanda keesaan Tuhan yang menunjukkan ketaatan masyarakat Madura pada Penciptanya.

Artikel ini ditulis oleh
Merdeka Jogja

Editor Merdeka Jogja

Reporter Magang: Lilia Regita Fatmalia

Reporter