Potret Presiden Soeharto Meresmikan Tol Jagorawi Tahun 1978, Jalan Tol Pertama di RI Dibuat dari Hasil Utang

Potret Presiden Soeharto Meresmikan Tol Jagorawi Tahun 1978, Jalan Tol Pertama di RI Dibuat dari Hasil Utang

Momen saat Eks Presiden ke-2 RI Soeharto meresmikan jalan tol pertama di Indonesia, tol Jagorawi.

Jalan tol Jagorawi merupakan jalan bebas hambatan pertama yang dibangun di Indonesia.

Nama jalan tol ini diambil dari nama tiga kota yang menghubungkan Jagorawi, yakni Jakarta-Bogor-Ciawi.

Berikut potret lawas merekam momen peresmian jalan tol pertama di Indonesia itu oleh presiden ke-2 RI, Soeharto. Simak ulasan selengkapnya:

Wacana pembangunan jalan tol ini digagas oleh Wali Kota Jakarta pada saat itu yaitu Raden Sudiro pada tahun 1955

Wacana pembangunan jalan tol ini digagas oleh Wali Kota Jakarta pada saat itu yaitu Raden Sudiro pada tahun 1955

Kemudian pada tahun 1978, jalan tol sepanjang 59 kilometer itu diresmikan oleh Soeharto.

Potret lawas Presiden ke-2 RI Soeharto saat meresmikan tol Jagorawi pada 9 Maret 1978, dilansir dari Instagram @arsip_indonesia.

Potret lawas Presiden ke-2 RI Soeharto saat meresmikan tol Jagorawi pada 9 Maret 1978, dilansir dari Instagram @arsip_indonesia.

Jalan tol ini dibangun dengan biaya Rp350 juta per kilometer pada kurs rupiah saat itu.

Ketika diresmikan, jalan tol tersebut juga baru menyelesaikan tahap pembangunan sampai ruas Jakarta-Citeureup saja dengan 2 jalur.

Jalan tol ini dibangun dengan biaya Rp350 juta per kilometer pada kurs rupiah saat itu.

Dibangun dari Dana Utang

Berdasarkan informasi, disebutkan jika Jagorawi merupakan jalan tol pertama yang didanai APBN dari pinjaman luar negeri.

Kemudian, pengelolaannya diberikan kepada PT Jasa Marga sebagai modal awal perusahaan tersebut dan merupakan penyertaan pemerintah.

Hingga saat ini, tol Jagorawi masih beroperasi di bawah pengelolaan Jasa Marga.

Proses pembangunan tol Jagorawi membutuhkan waktu yang panjang hingga dibagi menjadi dua sesi, yakni:

Proses pembangunan tol Jagorawi membutuhkan waktu yang panjang hingga dibagi menjadi dua sesi, yakni:

Pembangunan Sesi 1

Pada sesi pertama, proses pembangunan hanya dilakukan sejauh 26,5 kilometer saja untuk menghubungkan Jakarta-Bogor.

Pembangunan dimulai dari arah Jakarta Cawang hingga Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pembangunan sesi 1 inilah yang kemudian diresmikan oleh Soeharto pada tahun 1978.

Pembangunan Sesi 2

Proyek pembangunan kemudian dilanjutkan ke sesi dua sepanjang 10 kilometer.

Pembangunan dimulai dri Cibinong Bogor hingga Ciawi Bogor.

Peresmian pembangunan kedua ini dilakukan setahun setelah peresmian pertama.

Hingga kini, tercatat ada sekitar 13 gerbang tol yang terdapat di ruas tol Jagorawi dengan 4 simpang susun.

Berikut daftar gerbang tol Jagorawi pada tahun 2022:

- Gerbang Tol Cililitan Utama
- Gerbang Tol Taman Mini
- Gerbang Tol Dukuh
- Gerbang Tol Cibubur
- Gerbang Tol Cimanggis
- Gerbang Tol Gunung Putri
- Gerbang Tol Kranggan
- Gerbang Tol Citeureup
- Gerbang Tol Sirkuit Sentul 
- Gerbang Tol Sentul Selatan 
- Gerbang Tol Bogor
- Gerbang Tol Bogor Selatan 
- Gerbang Tol Ciawi

- Gerbang Tol Cililitan Utama
- Gerbang Tol Taman Mini
- Gerbang Tol Dukuh
- Gerbang Tol Cibubur
- Gerbang Tol Cimanggis
- Gerbang Tol Gunung Putri
- Gerbang Tol Kranggan
- Gerbang Tol Citeureup
- Gerbang Tol Sirkuit Sentul
- Gerbang Tol Sentul Selatan
- Gerbang Tol Bogor
- Gerbang Tol Bogor Selatan
- Gerbang Tol Ciawi

Kemudian ada juga 4 simpang susun, yakni:

- Simpang Susun Cawang yang menghubungkan Jagorawi, Dalam Kota Jakarta dan Jakarta Cikampek

- Simpang Susun Pasar Rebo yang menghubungkan Jagorawi dan Lingkar Luar Jakarta

- Simpang Susun Cimanggis yang menghubungkan Jagorawo dan Lingkar Luar Jakarta 2

- Simpang Susun Ciawi yang menghubungkan Jagorawi dan Bocimi.

Artikel ini ditulis oleh
Khulafa Pinta Winastya

Editor Khulafa Pinta Winastya

Jalan tol ini dibangun dengan biaya Rp350 juta per kilometer pada kurs rupiah saat itu.

Reporter