Siapa sangka bahwa di tengah gemerlapnya Kota Jakarta, masih ada sebuah perkampungan yang terpencil dan bahkan dikatakan sebagai kampung mati. Kampung itu tepatnya berada di Kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Lokasi kampung tersebut sangatlah terpencil dan hampir sudah tidak ada lagi warga yang tinggal di sana. Hal itu menyebabkan kampung ini tampak sangat tidak terawat hingga sampah yang berserakan di mana-mana.
Meskipun dinamakan sebagai kampung mati, daerah tersebut sekitar 40 tahun lalu, ternyata pernah dipakai sebagai tempat pengungsian penduduk dari negeri tetangga, Vietnam saat terjadi perang di negara mereka. Simak ulasannya sebagai berikut.
Penampakan Kampung Mati di Jaktim
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @mujib_ansori memperlihatkan sebuah penampakan kampung yang berbeda dengan kampung-kampung lain. Meskipun terletak di Kota Jakarta, kampung ini dinamakan sebagai kampung mati.
Kampung mati itu terletak di Jalan Diklat Depsos, Kecamatan Dukuh. Sebagian besar dari kampung tersebut berisi bangunan-bangunan tua yang sudah roboh dan jalan-jalan yang sudah tergenang air.
Di bagian depan, gapura kampung tersebut terdapat aliran sungai yang sangat deras. Aliran sungai itulah yang menjadi salah satu sebab mengapa kampung itu kini sudah tidak berpenghuni. Hal itu disebabkan karena banjir yang selalu datang pada setiap musim hujan.
Bekas Tempat Pengungsi dari Vietnam
Meskipun dinamakan kampung mati, kampung tersebut ternyata dahulu pernah dijadikan sebagai tempat tinggal oleh para pengungsi oleh penduduk negeri tetangga, Vietnam.
Mereka mengungsi ke Jakarta lantaran di Vietnam sedang mengalami peperangan yang membahayakan penduduk. Namun, setelah warga Vietnam dipindahkan ke Pulau Bintan, kampung mati tersebut sempat digunakan sebagai panti jompo.
“Lokasi ini itu dulu tempat pengungsi dari negara Vietnam akibat perang pada tahun 1970-an, setelah itu mereka dipindahkan ke Pulau Bintan dan kemudian bangunan ini dialihfungsikan sebagai panti jompo sampai tahun 2002,” ucap pria dalam video.
“Akibat banjir besar seluruh penghuninya dievakuasi dan sampai saat ini sebagian dari bangunan ini terlantar,” lanjutnya.
Editor Muhamammad Farih Fanani
Siapa sangka bahwa di tengah gemerlapnya Kota Jakarta, masih ada sebuah perkampungan yang terpencil.