Kata sindiran halus tapi menyakitkan bahasa Jawa bisa dijadikan caption di media sosial. kata-kata sindiran ini bisa dipakai untuk menyampaikan sesuatu yang sulit disampaikan secara terus terang.
Perasaan jengkel dan kecewa memang sering dialami oleh setiap orang. Untuk melampiaskan perasaan tersebut, tidak jarang seseorang memilih menyindir dengan kata-kata.
Kata-kata sindiran halus tapi menyakitkan bahasa Jawa juga bisa mengurangi efek tegang ketika sedang mengungkapkan perasaan kesal. Berikut kata sindiran halus tapi menyakitkan yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Berikut kata sindiran halus tapi menyakitkan bahasa Jawa yang bisa dijadikan caption di media sosial:
1. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."
(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)
2. "Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?"
(Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku ini pom bensin apa?)
3. "Kowe ngelih banget, po? Nganthi mangan omonganmu dewe"
(Kamu lapar banget? Sampai makan omonganmu sendiri?)
4. "Kadang niat apik ora mesti ditanggepi wong liya apik. Sante lain kalem bae."
(Kadang niat yang baik tidak selalu ditanggapi orang lain baik. Santai saja)
5. "Nek kowe ora nduwe sego, ojo mangan konco."
(Kalau kamu tidak punya nasi, jangan makan teman.)
6. "Ojo rumongso biso, nanging bisoho rumongso."
(Jangan merasa bisa, tapi jadilah agar bisa merasa/peka)
7. "Atose watu akik isih kalah karo atose omonganmu."
(Kerasnya batu akik masih kalah dengan omonganmmu)
8. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan waktune berharap lan kapan waktune kudu mandeg."
(Biar akhirnya tidak kecewa, kita harus tahu kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)
9. "Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, gak leren-leren"
(Hujannya awet tidak reda-reda, seperti mulutmu kalau ngomel, tidak pernah berhenti)
10. "Konco plek, susah seneng bareng, gelem dijak soro, ora lali konco lawas. Konco ta*k, ono pas butuh tok, sak karepe dewe".
(Teman sejati, susah senang bareng, mau diajak susah, nggak lupa teman lama. Teman ta*, ada cuma pas butuh doang, sesuka hatinya sendiri)
11. "Rasah sok romantis, nek akhire mung tragis. Mending seng humoris tapi akhire manis."
(Nggak perlu romantis, kalau akhirnya hanya tragis. Mending yang humoris tapi akhirnya manis)
12. "Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."
(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brangkas yang butuh kode)
13. "Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalaran ono wong liyo."
(Cinta datang karena terbiasa, lunturnya cinta datang karena ada orang lain.)
14. "Jare sopo cinta marai bahagia? Iyo nek dianggep, nek ora yo tetep remok."
(Kata siapa cinta bikin bahagia? Iya kalau dianggap, kalau nggak tetep remuk)
(Kerja ku tekuni. Uang aku kumpulkan, main aku kurangi. InsyaAllah tahun depan kamu jadi makmum salatku)
16. "Cintaku terhalang brengose bapakmu."
(Cintaku terhalang kumis ayahmu)
17. "Opo aku kudu dadi Via Vallen, ben iso diceluk sayang?"
(Apa aku harus jadi Via Vallen, biar bisa dipanggil sayang?)
18."Asline aku ki setia, ning akeh seng ra percoyo!"
(Sebenarnya aku itu setia, tapi banyak yang nggak percaya)
19. "Ojo bangga sek, sakiki dee pacarmu lha nek sesok dee jodohku kowe iso opo?"
(Jangan bangga dulu, sekarang dia pacarmu tapi kalau suatu saat dia jodohku kamu bisa apa?)
20. "Aku sing ngancani koe nibo tangi, kowe malah ngeliyo ati."
(Aku yang menemani jatuh bangun, kamu malah pergi ke lain hati)
"Aku wes tau mencintaimu sakgedene bumi lan sak isine. Ning kok awakmu malah milih alien?"