Hewan capung sudah tidak asing di mata kita. Serangga kecil ini nyatanya telah hidup dari lama, bahkan sebelum adanya dinosaurus.Â
Saat ini, ada lebih dari 5.000 spesies capung di bumi, dan terdapat banyak fakta menarik tentang serangga ini.
Lalu, apa saja fakta-fakta menarik capung yang sudah hidup lebih lama dari dinosaurus ini?
1. Capung Adalah Hewan Prasejarah
Terdengar mengejutkan, tetapi capung telah menjelajahi bumi jauh sebelum dinosaurus muncul. Para ilmuwan sepakat nyatakan keberadaan mereka pada 300 juta tahun lalu, lebih dari 60 juta tahun sebelum dinosaurus muncul.
Para leluhur capung modern tidak hanya lebih tua tetapi juga raksasa. Para ilmuwan mengaitkan hal ini dengan tingkat oksigen yang tinggi selama era Palaeozoikum.
2. Capung Memulai Hidup Mereka dengan Berenang Daripada Terbang
Seperti serangga lainnya, capung memulai kehidupan mereka di bawah air sebagai telur. Hewan ini dapat berkembang biak di lingkungan yang lebih asin daripada air laut.
Setelah menetas, mereka habiskan sebagian besar hidup di bawah air. Capung hidup rata-rata 2-5 tahun, di mana mereka mengganti kulit mereka hingga 12 kali.Â
Beberapa spesies dikenal hidup hingga 6 tahun sebelum muncul dan bertransformasi menjadi dewasa.
Larva capung beradaptasi dengan lingkungan, memiliki insang untuk bernapas dan kemampuan untuk menangkap mangsa dengan kecepatan kilat.
3. Capung merupakan Penerbang yang Luar Biasa
Serangga kecil ini salah satu penerbang paling kuat di dunia hewan. Sayapnya terdiri dari jaringan urat dan membran, membuat kemampuan terbang mereka yang luar biasa.
Kelihaian mereka hampir tanpa tanding, dan dapat terbang dengan kecepatan 30 mil/jam. Ini menjelaskan kemampuan mereka untuk melakukan perjalanan melintasi laut.
Desain sayap yang kompleks, mereka memiliki kelenturan, kegesitan, dan fleksibilitas. Ini juga jelaskan kemampuan mereka untuk mengubah arah dengan instan.
4. Salah Satu Pemburu Paling Sukses di Alam
Capung adalah pemburu luar biasa dan dapat bersaing dengan hiu dan singa dengan sukses, bahkan mungkin lebih baik.
Tingkat perburuannya kalahkan singa dan hiu
Sebagai hewan prasejarah, pemburu luar biasa ini telah menyempurnakan seni terbang dan berburu.
Berbeda dengan singa dan hiu, yang memiliki tingkat keberhasilan masing-masing 25% dan 50%, capung memiliki tingkat keberhasilan yang mencetak rekor, yaitu 95%.
5. Sebanyak 80% dari Otak Capung Digunakan untuk Menganalisis Informasi Visual
Seperti kebanyakan serangga, mata majemuk capung bersifat multiaspek dengan hingga 30.000 faset. Setiap faset dapat menciptakan gambar sendiri, memungkinkan capung melihat gambar pada sudut 360 derajat dengan hanya satu titik buta di belakang mereka.
Selain itu, 80% otak mereka digunakan untuk memproses gambar-gambar ini.
Capung tidak dapat merasakan efek silau matahari karena kemampuan mereka untuk melihat cahaya, membantu mereka selama berburu.
Dengan fitur mata yang luar biasa ini, dapat mengisolasi mangsa potensial dalam kelompok dan dengan mudah menangkapnya tanpa bertabrakan dengan anggota kelompok lainnya.
6. Capung Betina Berpura-pura Mati untuk Menghindari Pencarian Pasangan
Terdengar lucu, tetapi metode ini efektif menjauhkan capung jantan yang tidak diinginkan. Pada beberapa spesies capung, capung betina seringkali tidak menyadari ketika akan kawin. Biasanya, capung jantan menunggu di tepi kolam untuk menyerang capung betina yang tidak curiga agar dapat kawin.
Agar tidak dipaksa melakukan kopulasi, capung betina berpura-pura menabrak ke tanah sambil berbaring diam sampai peminta kasih yang tidak diinginkan pergi.
7. Capung Memberikan Manfaat pada Lingkungan
Capung adalah predator alami nyamuk dan hama serangga bagi manusia. Karena mereka memiliki nafsu makan yang besar, satu capung dapat mengonsumsi hingga 100 nyamuk setiap hari.
8. Sayap Capung Mampu Hancurkan Bakteri
Sayap capung terdiri dari banyak struktur nano kecil yang saling terhubung yang hanya terlihat di bawah mikroskop. Jaringan struktur nano ini menyerupai jari-jari dan dapat menangkap bakteri apa pun yang melewati permukaan sayap.
Permukaan yang lengket dan mirip kuku ini merobek membran bakteri saat bakteri berusaha melepaskan diri.
9. Capung Mampu Mengatur Suhu Tubuhnya
Seperti kebanyakan serangga, capung bersifat berdarah dingin, tetapi mereka tidak bergantung pada alam untuk tetap hangat. Capung dapat meningkatkan suhu tubuh mereka melalui serangkaian gerakan bergetar.
Saat bertengger, mereka secara strategis menempatkan tubuh mereka untuk memaksimalkan area yang terkena sinar matahari.
10. Capung Memiliki Aktivitas Kognitif yang Tinggi
Capung memiliki kemampuan untuk fokus pada mangsa yang menjadi targetnya. Terkadang, mangsanya adalah bagian dari kelompok. Setelah capung mengunci pada targetnya, aktivitas otaknya menyaring mangsa lain, memungkinkannya fokus pada mangsa yang dituju.
Kemampuan ini juga membantunya menentukan cara terbaik untuk menangkap mangsa.
Kemampuan ini juga membantunya menentukan cara terbaik untuk menangkap mangsa.
Editor Yoga Tri Priyanto
Jelajahi beberapa informasi menarik mengenai serangga terbang ini, yang rupanya telah muncul sebelum zaman dinosaurus!