Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta.
Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
Berdasarkan data real time Forbes pada pekan awal September 2023, kekayaan Robert Budi Hartono mencapai USD25,9 miliar atau setara Rp381 triliun. Dengan total kekayaan itu, Robert berada di peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia.
Selanjutnya, Michael Bambang Hartono di periode yang sama memiliki kekayaan sebesar USD24,8 miliar atau setara dengan Rp366 triliun. Posisinya saat itu berada di peringkat ketiga sebagai orang terkaya di dunia.
Merdeka.com
Pada pekan awal Desember 2023, kekayaan dua saudara ini anjlok.
Merujuk sumber yang sama, Robert Budi Hartono berada di peringkat 63 dengan harta kekayaan mencapai USD24,8 miliar. Dengan demikian, selama tiga bulan, kekayaan Robert turun USD1,1 miliar atau sekitar Rp1,5 triliun.
Sementara sang adik, Michael Bambang Hartono juga mengalami kemerosotan kekayaan. Hartanya di pekan awal Desember sebesar USD23,8 miliar atau setara Rp368 triliun. Selama tiga bulan, dia mengalami penurunan nilai kekayaan sekitar Rp1 triliun.
Rudi dan Michael merupakan anak kedua dan ketiga dari ayah bernama Hartono atau Oei Wie Gwan.
Kekayaan Rudi dan Michael diawali ketika sang ayah mengakuisisi perusahaan rokok kretek yang bangkrut di tahun 1950. Pabrik itulah kemudian diberi nama Djarum.
Bisnis Rudi dan Michael tidak hanya bersumber dari Djarum, pundi-pundi rupiah diperoleh keduanya dari bisnis elektronik dengan merek Polytron. Keduanya juga merambah bisnis properti real estate di Jakarta and start-up game bernama Razer.
Mereka juga mendapatkan kekayaan dari investasi di Bank Central Asia. Keluarga Hartono membeli saham BCA, setelah keluarga kaya lainnya, keluarga Salim, kehilangan kendali atas bank tersebut selama krisis ekonomi Asia tahun 1997-1998.
Dalam IPO terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2022, kakak beradik ini mendaftarkan Global Digital Niaga, pemilik raksasa e-commerce Blibli, dan mengumpulkan USD510 juta.
Editor Siti Nur Azzura
This is notes