10 Fakta Menarik Ikan Sidat, si Unagi yang Sering Dikira Belut

10 Fakta Menarik Ikan Sidat, si Unagi yang Sering Dikira Belut

Ikan sidat tengah menjadi komoditas ekspor yang makin diminati.

Ikan sidat tengah menjadi komoditas ekspor yang makin diminati.

Ikan berbentuk mirip belut ini banyak disajikan di restoran masakan Jepang dengan nama unagi.

Tak banyak yang tahu kalau unagi yang digunakan restoran-restoran itu banyak yang berasal dari Indonesia.

Berikut ini sederet fakta menarik tentang ikan sidat yang perlu Anda ketahui.

1. Unagi di Restoran Jepang Aslinya Bukan Belut, tapi Ikan Sidat

1. Unagi di Restoran Jepang Aslinya Bukan Belut, tapi Ikan Sidat

Unagi adalah istilah Jepang untuk ikan belut air tawar.

Bahan makanan ini biasa dijadikan sushi atau dibakar dengan saus manis dan disajikan sebagai lauk rice bowl (unadon).

Menurut Japan Guide, unagi dari Jepang asli biasanya adalah Anguilla japonica yang termasuk dalam golongan ikan sidat (Anguilla), bukan belut sawah (Synbranchidae) seperti di Indonesia.

Ikan sidat dan belut sawah memiliki perbedaan dalam bentuk tubuh, insang, sirip, dan siklus hidupnya.

2. Ikan Sidat di Restoran Jepang Ternyata Berasal dari Cilacap

2. Ikan Sidat di Restoran Jepang Ternyata Berasal dari Cilacap

Restoran sushi terkenal di Indonesia menggunakan unagi dari Cilacap.

Baru-baru ini, akun Twitter @PartaiSocmed membuka fakta tentang unagi di beberapa restoran sushi terkenal di Indonesia yang ternyata merupakan produk Cilacap. Unggahan ini langsung viral.

Banyak warganet yang tak tahu kalau restoran sushi terkenal di Indonesia seperti Sushi Tei dan Sushi Tengoku menggunakan unagi dari Cilacap.

Ikan sidat dari Cilacap tidak hanya diminati oleh pasar lokal, tetapi juga diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang.

3. Indonesia Punya 8 Spesies Ikan Sidat

3. Indonesia Punya 8 Spesies Ikan Sidat

Ada 20 spesies ikan sidat yang ada di dunia, 8 di antaranya dapat ditemukan di Indonesia.

Dua spesies yang paling banyak dikonsumsi dan diekspor adalah Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor.

Kedua spesies ini memiliki ciri khas warna kulit yang berbeda-beda, mulai dari hijau kekuningan, cokelat keemasan, hingga hitam keabu-abuan.

4. Ikan Sidat Indonesia Dilirik, karena di Jepang sudah Langka

4. Ikan Sidat Indonesia Dilirik, karena di Jepang sudah Langka

Banyak juga yang sudah dilarang ditangkap.

Ikan sidat dari Indonesia mulai diminati oleh pasar negara lain, karena populasi sidat di Eropa dan Jepang sudah menipis.

Banyak juga yang sudah dilarang ditangkap untuk melindungi spesiesnya.

Buat memenuhi permintaan pasar, pembudidaya sidat memerlukan benih sidat (glass eel) yang cukup banyak. Namun, pasokan benih sidat ini terbatas, karena harus didapatkan dari alam.

Hal ini juga menyebabkan ikan sidat di Jepang dan negara lain sulit dibudidayakan secara massal.

5. Bukan Cuma Cilacap, Sukabumi dan Banyuwangi juga Budidaya Ikan Sidat

5. Bukan Cuma Cilacap, Sukabumi dan Banyuwangi juga Budidaya Ikan Sidat

Sukabumi dan Banyuwangi juga budiday sidat.

Menurut artikel di Liputan6.com, pemerintah Kabupaten Cilacap dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan program Kampung Sidat pertama di Indonesia di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja.

Tidak hanya Cilacap yang mampu mengekspor ikan sidat atau unagi.

Warga Sukabumi dan Banyuwangi juga turut membudidayakan sidat, semuanya dengan metode yang berkelanjutan.

6. Ikan Sidat Olahan Dihargai sampai Ratusan Ribu Rupiah per Kilogram

6. Ikan Sidat Olahan Dihargai sampai Ratusan Ribu Rupiah per Kilogram

Sidat utuh dihargai sekitar Rp200.000/kg

Ikan sidat tidak diekspor dalam keadaan hidup.

Biasanya, sidat sudah difillet terlebih dahulu.

Ada juga yang diolah menjadi shirayaki atau kabayaki.

Shirayaki adalah ikan sidat yang dipanggang tanpa saus, sedangkan kabayaki adalah ikan sidat yang dipanggang dengan saus manis.

Harga ikan sidat olahan bervariasi tergantung jenisnya.

Sidat utuh dihargai sekitar Rp200.000/kg, shirayaki Rp350.000/kg, sementara kabayaki yang bersaus dihargai Rp380.000/kg.

7. Ikan Sidat adalah Hewan Nokturnal Karnivora

7. Ikan Sidat adalah Hewan Nokturnal Karnivora

Mereka mencari makan pada malam hari.

Ikan sidat adalah hewan nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari di tempat yang gelap seperti celah batu atau karang.

Ia adalah ikan karnivora yang memakan udang, kepiting, keong, ikan kecil, insekta, dan plankton.

Jenis makanan ikan sidat tergantung oleh ketersediaan makanan di habitatnya.

8. Beda dengan Belut, Ikan Sidat hanya Hidup di Air Jernih

8. Beda dengan Belut, Ikan Sidat hanya Hidup di Air Jernih

Habitat ikan sidat adalah air yang jernih.

Sekilas pandang, ikan sidat mirip dengan belut dengan tubuh bulat memanjang dan mata kecil.

Perbedaan ikan sidat dengan belut adalah adanya sirip di dekat kepala ikan sidat yang terlihat mirip telinga.

Selain itu, belut hidup di daerah berlumpur, sedangkan habitat ikan sidat adalah air yang jernih.

Ikan sidat mampu hidup dalam air laut, air payau, dan air tawar sepanjang hidupnya.

9. Ikan Sidat Mengandung Nutrisi yang Baik untuk Otak

9. Ikan Sidat Mengandung Nutrisi yang Baik untuk Otak

Ini berkat kandungan asam lemak omega-3.

Salah satu manfaat ikan sidat yang tak boleh diremehkan adalah meningkatkan kecerdasan.

Ini berkat kandungan asam lemak omega-3, yaitu DHA (asam docosahexaenoic) dan EPA (asam eicosapentaenoic) pada ikan sidat yang sangat baik bagi perkembangan otak, terutama pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Selain itu, manfaat ikan sidat juga baik untuk meningkatkan daya ingat bagi orang dewasa.

10. Ikan Sidat Cocok untuk Diet Tinggi Protein dan Rendah Karbohidrat

10. Ikan Sidat Cocok untuk Diet Tinggi Protein dan Rendah Karbohidrat

Ikan sidat termasuk rendah karbohidrat.

Selain Omega 3, ikan sidat juga mengandung protein, vitamin A, DHA (docosahexaenoic acid), serta EPA (eicosapentaenoic acid).

Dilansir Greeners,co, kandungan nutrisi ini dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit seperti lupus dan kolitis ulserativa.

Ikan sidat juga rendah karbohidrat sehingga cocok untuk diet tinggi protein dan rendah karbohidrat.

Demikian berbagai fakta menarik tentang ikan sidat atau unagi dalam masakan Jepang.

Artikel ini ditulis oleh
Tantri Setyorini

Editor Tantri Setyorini

Tak banyak yang tahu kalau unagi atau ikan sidat yang digunakan restoran Jepang banyak yang berasal dari Indonesia.

Topik Terkait

Reporter