Kisah Menakjubkan 3 Wanita dalam Surat At Tahrim, Ada yang Disiksa Tapi Tetap Teguh Imannya

Kisah Menakjubkan 3 Wanita dalam Surat At Tahrim, Ada yang Disiksa Tapi Tetap Teguh Imannya

Dream – Banyak kisah yang menjadi pelajaran umat Islam di dalam Al-Quran. Salah satunya adalah Surat At Tahrim yang diturunkan sebagai pengingat bagi Nabi Muhammad SAW dan istri-istrinya.

Surat at-Tahrim terdapat di bagian akhir juz dua puluh delapan dalam Al-Quran. Surat ini diturunkan oleh Allah SWT sebagai pengingat bagi Nabi Muhammad SAW dan istri-istrinya, yaitu Aisyah dan Hafshah radhiyallahu'anhuma, yang pada suatu waktu merasa cemburu terhadap Zainab radhiyallahu ‘anha.
Kedua istri ini bekerja sama untuk ‘menuntut’ perhatian dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

Teguran kepada Nabi SAW

Teguran kepada Nabi SAW

Surat At Tahrim diawali dengan teguran Allah SWT kepada nabi SAW karena telah mengharamkan apa yang telah Allah halalkan bagi Muslim, yakni meminum madu di rumah Zainab.

Teguran kepada Istri Nabi

Tak hanya kepada Nabi SAW, Allah juga menegur Aisyah dan Hafshah atas sikap keduanya yang kurang baik. Allah peringatkan kepada mereka untuk menjaga sanak saudara dari api neraka. Kemudian Allah mengajarkan cara bertaubat nasuha. Surat ini ditutup denga tiga kisah wanita yang bisa menjadi pelajaran bagi para Muslimah.

Teguran kepada Istri Nabi

1. Kisah Dua Wanita yang Masuk Neraka

Kisah pertama menceritakan tentang dua wanita yang dekat dengan orang shalih namun malah masuk neraka. Kedua wanita itu adalah istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth. Bukan membantu dakwah utusan Allah, kedua wanita ini berkhianat kepada utusan Allah.

               

Istri Nabi Nuh, Walighah, menyebut Nabi Nuh sebagai orang gila karena membuat kapal laut yang super besar di saat bumi lagi kekeringan. Padahal pembuatan kapal ini merupakan perintah dari Allah SWT karena kelak aka nada banjir besar yang menenggelamkan dunia.

Sementara istri Nabi Luth, Walihah, berkhianat dengan memberitahukan kepada kaum Nabi Luth tentang keberadaan tamu laki-laki yang tampan rupawan. Padahal tamu tersebut adalah malaikat Allah SWT yang tidak boleh dibocorkan kehadirannya. 

Ancaman Allah SWT

Allah SWT mengancam istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth dengan Surat At Tahrim ayat 10:
“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).”

Bukan Jaminan Surga

Walighah dan Walihah adalah istri-istri orang mulia, namun Allah memasukkannya ke dalam api neraka karena berkhianat. Ini membuktikan bahwa ikatan keluarga tidak bisa menentukan nasib saat hari pembalasan kelak. Hanya amal perbuatan dan rahmat Allah yang akan menolong manusia di akhirat. Jaminan surga hanyalah ketaqwaan dan keteguhan iman.

               

2. Kisah Istri Fir’aun yang Teguh Imannya

Kebalikan dari kisah sebelumnya, cerita dalam Surat At Tahrim ayat 11 ini membahas istri Fir’aun yang dijanjikan surga oleh Allah SWT. Meskipun kejahatannya tak tertandingi di muka bumi ini, Fir’aun memiliki istri yang dirahmati Allah.
Asiyah bintin Muzahim beriman kepada Allah setelah melihat mukjizat Nabi Musa membelah Laut Merah. Karena keimanannya itulah, ia disiksa Fir’aun dengan keji bahkan dijemur di bawah terik matahari. Akan tetapi imannya tetap teguh dan lisannya selalu basah dengan kalimat Allah. Inilah mengapa ia mendapat jaminan surga oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman:
“Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir‘aun, ketika dia berkata, ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir‘aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.’”

(Quran Surat At Tahrim ayat 11)

               

3. Kisah Maryam, Wanita Penduduk Surga Paling Utama

Kisah wanita dalam Surat At Tahrim selanjutnya ialah seorang gadis tanpa pasangan hidup yang melahirkan seorang Nabi, yaitu Siti Maryam. Allah SWT menitipkan bayi suci di dalam rahim Maryam.

Ia mendapat cemohan, hinaan, hingga menderita dalam pelarian. Kesabarannya menerima hinaan selama mengandung bayi suci itu membuat Maryam binti Imran menjadi salah satu sosok wanita yang agung. 

               

Kisah Maryam ini banyak diabadikan dalam Al-Quran. Salah satunya Surat At Tahrim ayat 12.

وَمَرْيَمَ ٱبْنَتَ عِمْرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتْ مِنَ ٱلْقَٰنِتِينَ

Wa maryamabnata 'imrānallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhi mir rụḥinā wa ṣaddaqat bikalimāti rabbihā wa kutubihī wa kānat minal-qānitīn

Artinya: “Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.”

Kisah Maryam ini bisa menjadi pelajaran bagi wanita yang belum mendapatkan pasangan hidup. Yang terpenting adalah menjaga kehormatan dan keimanan kepada Allah SWT. Kemuliaan Siti Maryam disandingkan dengan kemuliaan Aisyah, Khadijah, dan Fatimah. Bahkan menurut hadits riwayat Imam Ahmad, ibunda Nabi Isa ini disebut sebagai wanita penduduk surga yang paling utama.

Artikel ini ditulis oleh
Arini Sa'adah

Editor Arini Sa'adah

Kisah wanita dalam Surat At Tahrim bisa jadi pelajaran bagi para muslimah.

Reporter