![<b>7 Potret Sudut Kota Medan Tempo Dulu dan Sekarang, Bikin Nostalgia</b>](https://cdns.klimg.com/maverick-prod/feedImage/2023/10/26/1698284367477-o0tr5.jpeg)
![<b>7 Potret Sudut Kota Medan Tempo Dulu dan Sekarang, Bikin Nostalgia</b>](https://cdns.klimg.com/maverick-prod/feedImage/2023/10/26/1698284367477-o0tr5.jpeg)
Pada zaman dahulu, Kota Medan hanyalah sebuah rawa-rawa seluas 4.000 hektare. Ketika Belanda tiba di kota ini, mereka menjadikan wilayah ini sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan serta membangun tata kota yang besar nan rapi.
Selain itu, Belanda juga menerapkan kota "Green City" yang menanamkan jenis-jenis pohon keras di beberapa tengah jalanan. Kota Medan begitu teduh dan sejuk berkat banyaknya pohon yang membentang.
Beberapa bangunan di sudut Kota Medan hingga kini masih berdiri kokoh dan tidak banyak berubah. Simak potret sudut Kota Medan tempo dulu dan sekarang yang bikin kamu nostalgia.
Apabila dilihat dengan teliti, tata letak bangunan tempo dulu begitu rapi dan dihiasi dengan pohon yang tinggi menjulang sehingga membawa kesan yang adem.
Melihat foto kondisi Jalan Bukit Barisan sekarang, bangunan kuno itu telah lenyap. Kini menjadi pertokoan berjejer begitu padat. Pada bagian depan bangunan nampak menjadi parkir untuk kendaraan roda empat. (Foto: instagram/indonesia_tempo_doeloe)
Sebuah foto rumah ibadah milik umat kristen yaitu Katedral yang terletak di Jalan Pemuda pada tahun 1950-an. Tidak banyak berubah di bangunan tersebut
Terlihat orang berlalu lalang menggunakan sepeda dan berjalan kaki. Potretnya saat ini nampak begitu modern.
Di Jalan Amaliun Kota Medan tempo dulu terdapat sebuah istana megah di tengah hamparan luasnya rerumputan. Istana tersebut konon bernama Istana Kayu Toengkoe Besar, Putra Mahkota Deli.
Namun nahas, istana tersebut diduga terbakar pada tahun 1921 dan lenyap begitu saja. Kondisinya saat ini telah menjadi kawasan pemukiman warga.
Foto berikutnya gambaran Istana Maimun yang bikin pangling.
 Tahun 1969, Istana tersebut masih begitu sederhana dan tidak rapi. Tetapi, saat ini Istana tersebut berubah.
Kini, Istana Maimun lebih segar, ada pagar pembatas yang mengelilingi bangunan tersebut.
Sampai saat ini, bangunan tersebut digunakan oleh Palang Merah.Â
Terlihat begitu jelas perbedaan suasana di sekitar bangunan ini menjadi pusat mobilitas masyarakat tempo dulu. Bentuk gedung-gedung disekitar masih begitu orisinil, tak banyak perubahan.
This is notes