China Mulai Mengembangkan Teknologi 6G Berbasis Satelit, Begini Cara Kerjanya <br>

China Mulai Mengembangkan Teknologi 6G Berbasis Satelit, Begini Cara Kerjanya 

Pengembangan di sektor teknologi China makin agresif. Termasuk teknologi 6G berbasis satelit.

China selangkah lebih maju dalam pengembangan  teknologi 6G. 

Setelah peluncuran roket pembawa Y7 pada bulan Agustus lalu, negara ini akhirnya mengabarkan bahwa mereka telah berhasil menguji perangkat yang dapat meneruskan sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa mengkonversinya menjadi sinyal listrik.

Peralatan ini disebut sebagai “<i>spaceborne optical switching technology”</i>. Teknologi ini merupakan perangkat pertama kali diuji pada satelit.

Peralatan ini disebut sebagai “spaceborne optical switching technology”. Teknologi ini merupakan perangkat pertama kali diuji pada satelit.

Menurut laporan The Times of India, Selasa (17/10), perangkat yang terpasang pada satelit ini memiliki fungsi kurang lebih seperti cermin. Hal ini dilaporkan oleh tim dari Xian Institute of Optics and Precision Mechanics  di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Perangkat ini diklaim mampu menghapuskan fungsi komponen sakelar tradisional.

Sebuah komponen kunci dalam jaringan komunikasi yang bertanggung jawab atas distribusi data ke suatu jalur tertentu.

Secara tradisional, komponen sakelar akan mengubah sinyal cahaya menjadi data digital atau disimulasikan dengan listrik sebagai perantaranya.

<b>Menekan Cost</b>

Menekan Cost

Selain mengatasi masalah elektronik, perangkat sakelar optik baru milik China ini juga dapat menekan biaya pembangunan fasilitas sakelar khusus. Kapasitas yang didukung perangkat ini juga sangat besar yaitu sebesar 40 Gbps. Peningkatan yang signifikan dari teknologi sakelar tradisional.

Perkembangan dalam bidang-bidang teknologi seperti penginderaan jauh satelit, superkomputasi dengan keterlibatan data berkapasitas tinggi, dan teknologi seluler 6G telah menyebabkan meningkatnya permintaan akan transmisi informasi dengan kecepatan ultra-tinggi dan kapasitas besar.

Untuk mencapai tujuan ini, para ilmuwan mengatakan bahwa diperlukan jaringan masa depan yang berevolusi menjadi jaringan tiga dimensi yang mengintegrasikan simpul komunikasi darat dengan satelit.

Mereka menekankan bahwa jaringan komunikasi di masa depan, termasuk teknologi 6G, akan melebihi batasan jaringan yang ada di darat.

Bahkan seharusnya dapat menjadi jaringan global yang menggabungkan simpul-simpul komunikasi di darat.

Transformasi ini sangat penting dalam menghadapi tuntutan masyarakat akan konektivitas yang lebih canggih.

Artikel ini ditulis oleh
Fauzan Jamaludin

Editor Fauzan Jamaludin

Reporter magang: Zahra Aulia

Reporter