Hingga hari kelima, pertempuran Hamas dan Israel di perbatasan Gaza masih terus berlangsung.
Kondisi ini membuat ribuan warga Gaza berbondong-bondong pergi meninggalkan sementara tanah kelahirannya ke tempat yang lebih aman.
Barang-barang yang mereka bawa terlihat seadanya. Hanya tas dan beberapa bungkus plastik berisi harta berharga mereka.
Ada yang sedih hingga menangis meninggalkan kota Gaza.
Mereka berjalan kaki melintasi puing-puing bekas serangan rudal Israel yang menghancurkan bangunan di Kota Gaza.
Kasur sebagai alas untuk tidur juga tak luput mereka bawa untuk beristirahat.
Jumlah korban tewas akibat pertempuran sengit Hamas dengan Israel selama lima hari itu juga mengalami peningkatan yang tajam.
Dari laporan terbaru jumlah korban meninggal mendekati angka 2.000 orang.
Saat ini militer Israel masih terus melanjutkan serangan dengan melancarkan pengeboman secara membabi buta di Gaza.
Tangis histeris anak-anak dan kaum perempuan Palestina pun pecah saat melarikan diri dari gempuran serangan rudal Israel yang terus menghujani wilayah Kota Gaza.
Dengan wajah yang ketakutan mereka berlari sambil menangis mencari tempat-tempat aman.
Sebuah mobil membawa kasur melewati jalan sepi di kota Gaza pada Rabu (11/10/2023) saat warga Palestina meninggalkan Gaza untuk mencari tempat yang lebih aman di wilayah Palestina pada hari kelima pertempuran antara Israel dan Hamas.
Sebuah mobil membawa kasur melewati jalan sepi di kota Gaza pada Rabu (11/10/2023) saat warga Palestina meninggalkan Gaza untuk mencari tempat yang lebih aman di wilayah Palestina pada hari kelima pertempuran antara Israel dan Hamas.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Debby Restu Utomo
Warga Palestina mulai meninggalkan Kota Gaza untuk mencari tempat yang lebih aman dari pertempuran Hamas dengan Israel.
Topik Terkait
Reporter