Jika Anda termasuk orang yang sulit bangun pagi atau sering mengantuk di siang hari, mungkin Anda membutuhkan minuman yang bisa meningkatkan energi dan konsentrasi Anda.
Banyak orang yang memilih kopi sebagai minuman penambah stamina, tetapi tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis teh yang juga memiliki kandungan kafein tinggi?
Apakah Anda sedang mencari teh yang mengandung kafein tinggi untuk mengurangi atau berhenti dari kebiasaan minum kopi?
Efek minum teh berkafein tinggi (caffeinated tea) berbeda dengan sensasi yang Anda rasakan setelah menyeruput secangkir kopi biasa.
Caffeinated tea tidak akan membuat Anda merasa gelisah, gugup, cemas, atau hiperaktif setelah meminumnya.
Sebaliknya, Anda akan merasa termotivasi, dan bersemangat untuk menjalankan aktivitas.
Semua itu berkat L-theanine, asam amino dalam tanaman teh (Camellia sinensis) yang sulit ditemukan dalam sumber nabati lain.
L-theanine membantu memperlambat penyerapan kafein oleh aliran darah Anda. Jadi, Anda tidak akan merasakan lonjakan energi instan.
Pengaruh kafein tetap terasa, tapi efeknya perlahan dan bertahan lebih lama.
Anda yang berhenti minum teh juga tidak akan mengalami gejala withdrawal seperti pada pecandu kopi.
Jenis-Jenis Teh Berkafein
Jumlah kafein dalam teh bervariasi, tergantung pengolahan dan takaran teh yang digunakan saat menyeduh minuman.
Umumnya, teh yang mengandung kafein adalah teh yang diolah dari tanaman Camellia sinensis.
Walaupun begitu, saat ini ada juga teh yang dibuat dari tanaman lain yang memiliki senyawa kafein. Dua di antaranya adalah yerba mate dan teh guarana.
Berikut ini beberapa jenis teh dengan kandungan kafein (caffeinated tea) yang bisa Anda coba.
1. Matcha
Matcha adalah salah satu jenis teh hijau yang dibuat dari daun teh yang digiling halus.
Keistimewaan matcha adalah Anda mengonsumsi seluruh daun teh saat meminumnya, sehingga mendapatkan manfaat maksimal dari kandungan nutrisinya.
Menurut Healthline, matcha memiliki kandungan kafein yang sangat tinggi, yaitu sekitar 38--176 mg per cangkir.
Selain itu, matcha juga mengandung L-theanine, sebuah asam amino yang bisa meningkatkan relaksasi dan fokus.
Matcha juga kaya akan antioksidan seperti katekin dan polifenol, yang baik untuk kesehatan sel dan metabolisme.
2. Pu'er
Pu'er atau pu'erh adalah jenis teh yang difermentasi, sehingga memiliki rasa dan aroma yang khas.
Pu'er mengandung antioksidan yang bisa membantu mengatur berat badan dan kesehatan jantung.
Pu'er juga memiliki sifat probiotik, yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan kulit.
Menurut The Tea Detective, pu'er memiliki kandungan kafein sekitar 60--125 mg per cangkir.
3. Teh hitam
Teh hitam adalah jenis teh yang paling populer di dunia, terutama di negara-negara barat.
Teh hitam dibuat dari daun teh yang dioksidasi sepenuhnya, sehingga memiliki warna gelap dan rasa yang tajam.
Menurut Medical News Today, teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi di antara semua jenis teh, yaitu sekitar 64--112 mg per cangkir.
Teh hitam juga mengandung antioksidan seperti flavonoid, yang bisa melindungi tubuh dari radikal bebas dan peradangan.
Teh hitam tidak mengandung kalori, lemak, protein, serat, vitamin, atau gula. Namun, teh hitam memiliki kandungan flavonoid, fitokimia, flavonol, theanine, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Beberapa manfaat teh hitam menurut penelitian adalah:
Meningkatkan kewaspadaan mental
Minum teh hitam sepanjang hari dapat membuat seseorang lebih waspada dan fokus karena kandungan kafeinnya.
Mencegah serangan jantung
Orang yang minum teh hitam mungkin memiliki risiko serangan jantung yang lebih rendah, sedangkan orang yang sudah minum teh hitam selama setidaknya 1 tahun mungkin memiliki peluang bertahan hidup yang lebih tinggi setelah mengalami serangan jantung.
Menurunkan tekanan darah rendah
Minuman berkafein dapat membantu meningkatkan tekanan darah pada orang tua yang mengalami tekanan darah rendah setelah makan.
Mengurangi risiko kanker ovarium
Orang yang rutin minum teh tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker jenis ini daripada orang yang tidak pernah atau jarang minum teh.
4. Teh oolong
Teh oolong adalah jenis teh yang berada di antara teh hijau dan teh hitam.
Teh oolong dibuat dari daun teh yang hanya difermentasi sebagian.
Teh oolong mengandung antara 29 dan 53 mg kafein per gelas 8 ons.
Teh oolong dapat membantu menurunkan berat badan.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa minum teh oolong dan jenis teh lainnya secara teratur dapat membantu menurunkan berat badan karena kandungan antioksidan EGCG yang dimilikinya.
Teh oolong juga dapat membantu mencegah penyakit jantung, karena penelitian menunjukkan bahwa teh oolong dapat menurunkan kolesterol, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
5. Teh hijau
Teh hijau mengandung kafein antara 24 dan 39 mg per gelas berukuran 8 ons.
Kafein ini dapat membantu meningkatkan energi dan fokus Anda.
Selain itu, teh hijau juga memiliki sifat anti-karsinogenik yang dapat mencegah kanker kulit akibat paparan sinar UVB.
Ini berkat adanya polifenol, yaitu senyawa mikronutrien yang terdapat pada tanaman.
Teh hijau juga dapat mengurangi peradangan pada kulit dan melindungi kesehatan otak Anda.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat menurunkan risiko terkena gangguan kognitif.
6. Teh putih
Teh putih memiliki kandungan kafein antara 32 dan 37 mg per gelas berukuran 8 ons.
Teh putih merupakan teh yang paling sedikit diproses dibandingkan dengan teh hitam, oolong, dan hijau, sehingga memiliki lebih banyak antioksidan.
Teh putih memiliki banyak manfaat yang sama dengan teh lainnya, seperti menjaga kesehatan jantung, melawan efek buruk sinar UV, mengurangi peradangan, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kemampuan kognitif.
7. Yerba Mate
Yerba Mate berasal dari daun pohon yerba mate.
Yerba mate memiliki antioksidan yang sehat dan juga kafein yang paling tinggi di antara semua jenis teh, yaitu 85 mg per cangkir.
Hanya selisih 5 mg dari secangkir kopi standar, yerba mate dapat memberikan dorongan kafein yang luar biasa tanpa membuat Anda merasa gelisah.
Jika Anda biasa memulai hari Anda dengan secangkir kopi, yerba mate bisa menjadi alternatif yang bagus.
8. Teh Guarana
Menurut WebMD, satu cangkir teh guarana bisa mengandung 47 mg kafein, sedangkan satu cangkir kopi hanya mengandung 40 mg kafein.
Selain itu, teh guarana juga memiliki manfaat lain, seperti meningkatkan metabolisme, menurunkan berat badan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Namun, Anda harus berhati-hati dalam mengonsumsi teh guarana, karena terlalu banyak kafein bisa menyebabkan efek samping seperti insomnia, jantung berdebar, dan kecemasan.
leh karena itu, sebaiknya Anda membatasi konsumsi teh guarana tidak lebih dari dua cangkir per hari.
Efek Saling Menyeimbangkan Kandungan Kafein dan L-Theanine dalam Teh
Teh yang berasal dari tanaman Camellia sinensis mengandung kafein dan senyawa unik bernama l-theanine.
Menurut Artful Tea, kafein berfungsi sebagai stimulan, sedangkan l-theanine membantu mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan dan relaksasi.
Banyak orang merasakan efek meditatif dari kombinasi kafein dan l-theanine yang sangat baik untuk fokus dan konsentrasi.
Kombinasi ini mungkin membuat Anda merasakan efek kafein yang sedikit berbeda, dengan sensasi yang lebih tenang dan berenergi, bukan gelisah dan gugup.
L-theanine dapat menembus sawar darah-otak dan merangsang produksi gamma-aminobutyric (GABA), hormon serotonin, hormon dopamin, dan aktivitas gelombang alfa.
Hormon-hormon tersebut mempengaruhi tingkat energi, suasana hati, dan fungsi otak Anda.
Jadi, l-theanine dalam teh menyeimbangkan efek stimulan dari kafein dengan kewaspadaan yang tenang dan fokus.
Manfaat-manfaat ini bagus untuk mengatasi efek samping negatif dari secangkir kopi biasa dan memberikan alasan tambahan untuk mulai mengonsumsi teh berkafein di sepanjang hari Anda.
Editor Tantri Setyorini
Teh membuat Anda terjaga dan bersemangat tanpa efek samping gelisah dan berdebar.