Bom Nuklir AS yang Hilang Pada Perang Dunia I Ternyata Masih Bisa Meledak

Bom Nuklir AS yang Hilang Pada Perang Dunia I Ternyata Masih Bisa Meledak

Berikut kisah tentang bom nuklir yang hilang pada perang Dunia I.

Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan.

Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang. 

Walaupun peristiwa tabrakan ini tidak memakan korban, tetapi hilangnya senjata bom nuklir yang dibawa salah satu pesawat jet masih menjadi misteri hingga kini.

Penyelam Angkatan Udara dan Angkatan laut sudah mencari setelah peristiwa berlangsung, namun hasilnya nihil. 


Setelah semua upaya pencarian dilakukan, ternyata senjata ini diyakini terkubur atau tersembunyi di bawah lautan atau pasir sedalam 13 hingga 15 kaki.

Setelah semua upaya pencarian dilakukan, ternyata senjata ini diyakini terkubur atau tersembunyi di bawah lautan atau pasir sedalam 13 hingga 15 kaki.

Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi. 

Melihat tingginya gelombang radioaktif, akhirnya pemerintah AS masih bersikeras untuk mencari hingga ke dasar laut.

Setelah 2 bulan selang kejadian tabrakan, penyelam Angkatan Udara dan Angkatan Laut masih menyusuri area pantai seluas 24 mil di Wassaw Sound, yang merupakan teluk di Samudra Atlantik menggunakan sonar genggam. 

Akan tetapi, usaha ini masih nihil menemukan petunjuk. Akhirnya, pada 16 April 1958, militer memutuskan bahwa bom tersebut hilang dan tidak dapat diperbaiki lagi.

Mereka juga mengatakan bahwa senjata tersebut belum dirakit sepenuhnya, sehingga tidak akan ada bahaya ledakan atau aktivitas radioaktif. 

Foto: Pixabay/903115

Namun, setelah 40 tahun peristiwa ini terjadi, dilaporkan Indy100, Sabtu, (23/9), seorang pensiunan perwira Angkatan Udara, Stephen Schwartz  mencari kembali bom yang hilang. Menurutnya senjata nuklir ini adalah warisan dari perang dingin. 


Foto: Pixabay/AlexAntropov86

“Saya tidak mengatakan bahwa benda tersebut hilang dalam jangka waktu yang lama karena menurut saya benda tersebut tidak hilang,”

Pensiunan perwira Angkatan Udara, Stephen Schwartz 

Hal ini kemudian direspon oleh beberapa ahli yang mengatakan bahwa bom tersebut lebih baik dibiarkan terkubur.

Sebab, meskipun bom nuklir ini memiliki kemungkinan kecil akan meledak.

Tetapi akan ada kemungkinan ketika bom diangkat atau diambil dari tempatnya akan menimbulkan ledakan, karena ada kandungan uranium yang harus dibuang terlebih dahulu.

Karena hal tersebut, Schwartz akhirnya mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menemukan senjata ini adalah secara kebetulan atau karena badai dahsyat yang mengeruknya dari tempat persembunyian. 


Foto: FreeCreativeStuff/Pixabay

Artikel ini ditulis oleh
Fauzan Jamaludin

Editor Fauzan Jamaludin

Reporter magang: Aisha Balqis Salsabila

Reporter