Museum Sri Baduga menjadi lokasi yang menarik untuk menyaksikan kehidupan orang Sunda di masa silam.
Ragam jejak peninggalan kehidupan tersimpan rapi di setiap sudutnya mulai dari arca peninggalan zaman megalitik sampai alat-alat dapur kuno.
Menariknya, banyak juga perkakas yang jarang diketahui dan terbilang unik.
Museum Sri Baduga bisa menjadi tempat yang asyik untuk mengetahui betapa majunya budaya Jawa Barat dari masa ke masa. Yuk kenalan dengan Museum Sri Baduga.
Didirikan tahun 1974.
Mengutip laman Pemkot Bandung, Minggu (10/9), Museum Sri Baduga sendiri mulanya bernama Museum Negeri Provisi Jawa Barat. Saat itu, bangunannya diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Daud Yusuf.
Kemudian pada 1980, terjadi penambahan nama Sri Baduga, sehingga menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga.
Sri Baduga sendiri merupakan nama raja Sunda dari Kerajaan Pajajaran yang paling berpengaruh saat masih berkuasa.
Bentuk bangunan menyerupai rumah panggung Sunda.
Agar semakin kuat identitas ke-Sundaannya, bentuk bangunan juga dibuat dengan gaya arsitektur dari rumah adat tradisional Sunda “Julang Ngapak”.
Sepintas, bangunannya berbentuk panggung, dengan suhunan memanjang dan atap yang memperlihatkan bentuk menyilang di bagian depannya.
Museum Sri Baduga dibuat dengan tiga lantai, dengan lantai pertama menyimpan jejak megalitik dan budaya silam orang Sunda.
Lantai dua sejarah agama Islam di tanah Jawa Barat dan lantai tiga tentang kesenian lokal.
Melihat kehidupan orang Sunda kuno di Museum Sri Baduga
Di lantai satu banyak menyimpan benda-benda zaman batu besar di Jawa Barat, seperti arca, prasasti dan kuburan tempayan. Kemudian ada juga jejak kerajaan Hindu.
Lalu di sana juga tersimpan arsip bagaimana agama Islam masuk ke Jawa Barat, tokoh-tokoh yang mengenalkannya termasuk kaligrafi dan pernak pernik di zaman perang.
Lalu ada juga beragam alat dapur dan perkakas, seperti Timba Pring, yang merupakan ember tradisional khas warga Indramayu dan alat giling padi tradisional Gintiran yang merupakan kreasi orang Sumedang zaman dulu.
Terakhir pernak pernik kerajaan seperti mahkota, pakaian adat, alat musik, senjata sampai kereta kencana dan dipan juga dipamerkan di Sri Baduga.
Tiket masuk hanya Rp3 ribu per orang.
Untuk lokasinya berada di Jalan BKR Nomor 185, Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Museum Sri Baduga buka setiap hari Selasa sampai Jumat pukul 08.00 - 16.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 08.00 - 14.00 WIB, dengan libur di hari Senin.
Tiketnya sangat terjangkau, yakni Rp3 ribu untuk orang dewasa dan Rp2 ribu untuk anak-anak.
Editor Nurul Diva Kautsar
This is notes