Orang-orang Ini Tewas Karena Tertawa, Begini Penyebabnya Menurut Sains

Orang-orang Ini Tewas Karena Tertawa, Begini Penyebabnya Menurut Sains

Berikut adalah penyebab orang-orang yang tewas seketika saat tertawa lepas.

Tertawa memang terbukti dapat menyehatkan fisik dan mental seseorang. Menurut laman History Defined, Minggu, (3/9), secara medis terbukti dapat membuat orang menjadi lebih sehat, bahkan disinyalir dapat menjadi jembatan yang menghubungkan tubuh dengan jiwa. 

Menurut beberapa ahli dermatologis juga tertawa dianggap sebagai formula anti aging sebagai anti penuaan karena dapat membantu mengurangi kerutan serta mencerahkan wajah.

Bahkan, secara psikologis pun tertawa merupakan salah satu cara untuk mengurangi stress dan depresi seseorang. 

Walaupun menyehatkan, ternyata sebagian komedian merasa bahwa lawakan yang mereka lontarkan malah membunuh audiens yang menyaksikan pertunjukkan mereka.

Membunuh disini bukan dengan senjata, melainkan karena efek dari tertawa ngakak penonton akibat penampilannya.

Membunuh disini bukan dengan senjata, melainkan karena efek dari tertawa ngakak penonton akibat penampilannya.

Dari hal tersebut ternyata dapat diketahui bahwa tertawa tidak melulu membawa kebahagiaan atau bahkan menyehatkan tubuh seseorang, tetapi terdapat beberapa kondisi medis lainnya yang terganggu akibat tertawa berlebihan. 

Beberapa penyakit seperti asma, stroke, dan serangan jantung ternyata dapat membahayakan penderitanya ketika tertawa terbahak-bahak atau lepas kontrol.

Beberapa kasus serupa pernah terjadi. Orang-orang tersebut yang secara tiba-tiba meninggal dunia akibat tertawa baik dalam keadaan sadar maupun tidak. 

Berikut beberapa kasus yang terjadi tewasnya seseorang akibat tertawa terbahak-bahak:

Mrs. Fitzherbert

Mrs. Fitzherbert

Seorang wanita yang menonton “The Beggar’s Opera” pada tahun 1792 meninggal usai tertawa terbahak-bahak selama dua hari setelah menonton pertunjukkan tersebut. Saat masuk seorang pemain opera bernama Charles Bannister memainkan peran karakter wanita. 

Setelah pertunjukkan itu dia tertawa tanpa henti selama dua hari dan hal tersebut yang disinyalir menjadi penyebabnya meninggal bahkan dalam sebuah majalah menyebutkan kepergiannya karena tidak bisa menghilangkan ingatan tentang aktor opera tersebut.


Foto ilustrasi: Unsplash/Lidya Nada

Damnoen Saen-Um

Damnoen Saen-Um

Merupakan seorang penjual ice cream asal Bangkok yang meninggal pada tahun 2003 akibat ia tertawa dalam tidurnya.

Saat kejadian tersebut berlangsung istrinya melaporkan bahwa Damnoen tertawa selama 2 menit ketika sedang tertidur sampai akhirnya ia meninggal dunia. 

Ketika diperiksa, hasil otopsinya menunjukkan bahwa ia menderita serangan jantung.

Wakil Direktur rumah sakit yang memeriksanya pun menyatakan bahwa seseorang bisa saja terkena serangan jantung saat menangis atau bahkan tertawa saat tertidur.


Foto ilustrasi: Unsplash/Jonathan Kemper

Mangesh Bhogal

Mangesh Bhogal

Merupakan seorang laki-laki Mumbai yang meninggal pada tahun 2013 ketika sedang menonton film berjudul “Grand Masti” bersama kekasihnya. Pada saat mendengar dialog yang lucu dalam tayangan tersebut Mangesh tertawa terbahak-bahak.

Ketika ia tertawa tak terkendali, ternyata hal tersebut yang menyebabkan datangnya serangan stroke yang membuat tubuhnya kehilangan kendali. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit ternyata ia meninggal saat berada di perjalanan.

Melihat sejumlah kejadian tersebut apakah berarti kita tidak boleh tertawa? Jawabannya adalah tidak. Karena dibalik pengalaman buruk terdapat manfaat baik juga untuk tubuh kita asalkan tidak dilakukan secara berlebihan.


Foto Ilustrasi: Pixabay/Giuliamar

Artikel ini ditulis oleh
Fauzan Jamaludin

Editor Fauzan Jamaludin

Reporter magang: Aisha Balqis Salsabila

Reporter