Ciri-Ciri Toxic Friendship, Ketahui Dampak dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Toxic Friendship, Ketahui Dampak dan Cara Mengatasinya

Toxic friendship adalah hubungan pertemanan tidak sehat dan sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya.

Ciri-ciri toxic frendiship bisa dilihat dari kebiasaan sehari-hari.

Toxic friendship adalah hubungan pertemanan tidak sehat dan sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya. Tanpa disadarai, kadang kita atau orang-orang terdekat cenderung toxic dalam menjalin sebuah hubungan.

Lingkungan pertemanan bisa mengubah dan menentukan karakteristik seseorang, terlebih hubungan tersebut sudah terjalin cukup lama. Konflik yang terus terjadi dan cenderung merugikan diri sendiri bisa meningkatkan risiko stres hingga depresi.

Maka dari itu, penting memahami ciri-ciri friendship agar tidak terjebak pada hubungan pertemanan yang tidak sehat.

Berikut ciri-ciri toxic friendship yang merdeka.com lansir dari Healthline:

Maka dari itu, penting memahami ciri-ciri friendship agar tidak terjebak pada hubungan pertemanan yang tidak sehat.

merdeka.com

Ciri-ciri Toxic Friendship

Ciri-ciri Toxic Friendship

Ada beberapa ciri toxic friendship yang perlu diwaspadai setiap orang. Berikut ciri-ciri toxic friendship dan penjelasannya:

Tidak Pernah Memberikan Kritik yang Membangun

Salah satu ciri toxic friendship adalah mereka tidak pernah memberikan kritik yang membangun. Seseorang yang baik tidak akan selalu mendukung setiap tindakan Anda. Ketika Anda berbuat salah, sahabat yang baik akan memberi Anda nasihat dan kritik.

Sahabat yang tidak pernah memberi kritik yang membangun bisa menjadi ciri toxic friendship. Pasalnya, mereka tidak peduli dengan segala tindakan Anda, sehingga justru bisa menjerumuskan.

Tidak Suka Melihat Keberhasilan Orang Lain

Ciri-ciri toxic friendship selanjutnya adalah tidak suka melihat keberhasilan sahabat. Seorang sahabat yang baik tentu akan senang ketika melihat orang lain bahagia. Selain itu, mereka juga akan selalu mendukung ketika orang-orang terdekat melakukan hal-hal baik.

Sementara itu, teman toxic tidak akan pernah menyukai segala keberhasilan Anda. Maka dari itu, jika Anda memiliki teman seperti ini, sebaiknya tinggalkan saja.

Membuat Orang Lain Lemah

Orang yang termasuk golongan toxic selanjutnya adalah sering membuat orang lain merasa lemah. Menghabiskan waktu dengan sahabat sejati harusnya membuat Anda menjadi lebih bersemangat, antusias, dan terinspirasi. Namun, toxic friendship justru akan melakukan hal yang sebaliknya.

Biasanya, teman toxic akan membuat Anda lemah, baik secara fisik maupun mental. Jika Anda merasakannya setelah berbicara dengan meraka, bisa menjadi pertanda bahwa hubungan persahabat kalian terjebak pada situasi toxic.

Tidak Bertanya Tentang Dirimu

Tidak Bertanya Tentang Dirimu

Ciri-ciri toxic friendship berikutnya adalah tidak bertanya banyak hal tentang diri Anda.

Dalam hubungan pertemanan, harus ada keseimbangan antara Anda dan dirinya. Jika sahabat selalu berbicara tentang dirinya sendiri, bisa menjadi pertanda golongan orang toxic.

Dampak Toxic Friendship

Lingkungan pertemanan berpengaruh besar bagi kondisi mental seseorang, terutama remaja. Di usia ini, sebuah pertemanan adalah segalanya dan Anda mungkin sanggup melakukan apa saja demi hubungan pertemanan.

Berada dalam lingkungan toxic friendship bisa meningkatkan risiko depresi berat, krisis kepercayaan, dan menjadi introvert. Selain itu, hubungan toxic juga bisa membuat seseorang mendapatkan tekanan sosial dari kawan-kawannya.

Sementara itu, di usia dewasa, toxic friendship juga sering di temukan di lingkungan sosial.

Dampak toxic friendship bisa mengakibatkan masalah yang serius dalam dunia kerja. Seperti dipecat atau masuk dalam daftar hitam yang mampu menghancurkan karier seseorang.

Sementara itu, di usia dewasa, toxic friendship juga sering di temukan di lingkungan sosial.
Cara Mengatasi Toxic Friendship

Cara Mengatasi Toxic Friendship

Utamakan Kejujuran

Mengutamakan kejujuran menjadi salah satu cara efektif menghindari toxic friendship. Saat Anda ingin memperbaiki hubungan pertemanan, cobalah untuk berinteraksi dengan cara yang baik dan sehat.

Jujurlah dengan perasaan yang dialami oleh diri sendiri dan sampaikan apa yang Anda rasakan kepada teman. Pilih kata-kata yang tidak menyakiti hati, agar dirinya bisa mengevaluasi apa yang telah dia lakukan. Selain itu, Anda bisa menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan Anda, lalu tutup percakapan dengan kata-kata yang jelas.

Hindari Sifat Sentimental

Pertemanan yang baik adalah mereka yang bisa memberikan dukungan, pengertian, dan menjadi pendengar yang baik. Ketika Anda menemukan permasalahan toxic friendship, hindari sifat sentimental yang bisa memperburuk suasana.

Jauhkan perselisihan dengan cara tidak terlalu hanyut dalam konflik yang ada. Cobalah untuk menyelesaikan semua masalah dengan cara dingin. Akan tetapi, jika teman Anda tidak bisa diajak diskusi, segera tinggalkan tersebut karena berpotensi merugikan diri sendiri.

Blokir dan Temukan Teman Baru

Jika melihat teman toxic yang sudah tidak bisa diajak diskusi dengan baik, segera tinggalkan. Meski berat, Anda bisa menghapus pertemanan dari media sosial. Sebab, jika Anda tetap mengikuti perkembangan di media sosial mereka, Anda tidak akan merasa ada perubahan.

Selain itu, Anda bisa mendekatkan diri dengan mereka yang begitu menyayangi Anda, seperti keluarga dan teman yang baik. Hal ini bisa Anda lakukan agar tidak merasa sendiri yang menyebabkan Anda menutup diri dengan lingkungan sosial.

Artikel ini ditulis oleh
Jevi Adhi Nugraha

Editor Jevi Adhi Nugraha

Yang asik-asik saja, jangan toxic~

Reporter