Anggota DPR Bisiki Jokowi: Jadikan Lanud Atang Sendjaya Bogor Bandara Komersil

Anggota DPR Bisiki Jokowi: Jadikan Lanud Atang Sendjaya Bogor Bandara Komersil

Sebelumnya, Mulyadi meminta agar Bandara Halim Perdanakusuma ditutup saja.

Anggota Komisi V DPR, Mulyadi membisiki telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat keduanya hadir dalam peresmian tol l Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) Seksi II Cicurug-Cibadak akhir pekan lalu.

Politikus Gerindra tersebut meminta agar Presiden Jokowi mempertimbangkan Lanud Atang Sendjaya, Bogor menjadi bandara komersil. Sebelumnya, Mulyadi meminta agar Bandara Halim Perdanakusuma ditutup saja.

Mulyadi mengatakan, Lanud Atang Sendjaya sudah dikaji dan layak dikembangkan menjadi bandara  komersial.

Mulyadi mengatakan, Lanud Atang Sendjaya sudah dikaji dan layak dikembangkan menjadi bandara komersial.

“Saya harapkan usulan tersebut diwujudkan agar bisa menjadi kenang-kenangan buat warga Bogor karena Pak Jokowi senang berkantor di Istana Bogor," kata Mulyadi saat dihubungi Merdeka.com, Senin (7/8).

Mulyadi mengungkap respons Jokowi mendengar usulan tersebut. Menurut dia, Jokowi berjanji akan membahas peluang Lanud Atang Sendjaya menjadi Lanud komersil nantinya.

Bahkan, Mulyadi mengklaim, bos Tol Jusuf Hamka melihat peluang yang bagus dalam pengembangan Lanud Atang Sendjaya menjadi bandara komersil.

“Beliau (Jokowi) janji akan follow up,” ujar Mulyadi lagi.

Bahkan, Mulyadi mengklaim, bos Tol Jusuf Hamka melihat peluang yang bagus dalam pengembangan Lanud Atang Sendjaya menjadi bandara komersil.

Menurut Mulyadi, ide tersebut akan memecah kemacetan yang terjadi di Jakarta. Termasuk membuka peluang lapangan pekerjaan bagi warga Bogor. Khususnya yang tinggal di sekitar Atang Sendjaya.

Dalam Kajian Litbang Bappeda Pemkab Bogor, Pemanfaatan Lanud Atang Senjaya menjadi bandara komersial memiliki peran strategis.

Di antaranya, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Mendukung Kabupaten Bogor sebagai daerah tujuan wisata dengan tagline ‘The City of Sport and Tourism.

Faktor pendorong lainnya mengenai pentingnya pengembangan Lanud ATS menjadi bandara komersial antara lain:

7 Faktor Kelayakan

1. Lanud ATS hanya digunakan sebagai home base untuk pesawat atau helikopter, sedangkan operasi pesawat banyak digunakan di luar terutama untuk daerah konflik 

2. ATS terletak di Bogor sebagai penyangga ibukota 


3. Presiden (VVIP) lebih sering berada di Bogor sehingga jika ingin melakukan perpindahan 
lokasi atau wilayah dapat menggunakan bandara ATS

4. Pergeseran pasukan seperti pasukan Perdamaian PBB yang berada di Sentul akan lebih 
mudah melakukan perpindahan melalui ATS

5. Terdapat Markas Kostrad di Cilodong, sehingga jika ingin melakukan perpindahan lebih 
mudah jika melalui ATS

6. Adanya kantor BNPB di Sentul yang juga jika ingin melakukan perpindahan lebih dekat 
jika lewat ATS 


7. Memudahkan untuk operasi udara.

Kesimpulan Kajian

Kesimpulan dalam studi kelayakan tersebut menyatakan, rencana pengembangan Lanud Atang Sendjaya menjadi bandara komersial akan memberikan dampak cukup luas baik positif maupun negatif terhadap perekonomian wilayah Bogor dan kondisi sosial masyarakat sekitar bandara Atang Sendjaya.

Dampak positif terhadap perekonomian diantaranya potensi tumbuhnya beragam usaha baru, penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat. Selain itu, adanya bandara komersial akan mendukung destinasi wisata Bogor seperti Geopark, KEK Kawasan Lido, dan lainnya.

Dampak Negatif

Dampak positif terhadap kondisi sosial budaya antara lain perubahan pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat.

Adapun Dampak negatif yang berpotensi muncul dari pengembangan Lanud Atang Sendjaya menjadi bandara komersial adalah terjadinya perubahan tradisi budaya dan kelembagaan sosial masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh
Randy Ferdi Firdaus

Editor Randy Ferdi Firdaus

Lanud Atang Sendjaya saat ini hanya menjadi bandara militer

Reporter