Apa Itu Tepuk Tepung Tawar?
Riau memiliki peninggalan budaya dari para raja terdahulu bernama Tepuk Tepung Tawar. Tepuk Tepung Tawar merupakan upacara adat Melayu yang memiliki simbol Islam di dalamnya.
Upacara Tepuk Tepung Tawar biasanya dilakukan saat acara pernikahan, kelahiran, khitanan, rumah baru atau hajatan lainnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Melayu kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, rezeki, dan lain sebagainya.
Mengutip laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, upacara Tepuk Tepung Tawar hanya dilakukan oleh orang yang paham tentang tradisi ini.
Mengutip jurnal media.neliti.com, tulisan berjudul Makna Upacara Tepuk Tepung Tawar Pada Pernikahan Adat Melayu Riau karya Suwirta Putra, Syuhaimi mengatakan bahwa pihak yang melakukan upacara penepung tawar dilarang berjumlah genap.
Diharuskan pihak penepung berjumlah ganjil paling sedikit lima orang dan maksimal 21 orang. Hal ini dikarenakan, menurut sesepuh serta pemuka adat jika genap kurang selaras dengan agama islam.
Seperti diketahui bahwa Islam menyukai angka ganjil. Hal ini selaras dengan Melayu yang menjunjung tinggi nilai keislaman. Kepercayaan lain dari pemangku adat beranggapan jika dilakukan dengan jumlah genap akan berdampak kurang baik pada kehidupan. Misalnya, bisa saja terjadi perceraian setelah menikah.
(Foto : YouTube/gahara)
Mengutip jurnal media.neliti.com, tulisan berjudul Makna Upacara Tepuk Tepung Tawar Pada Pernikahan Adat Melayu Riau karya Suwirta Putra.
Menurut Syuhami, dalam pelaksanaan upacara tersebut diiringi juga dengan bacaan tertentu seperti zikir ataupun Barzanji serta ditutup dengan doa oleh ulama sebagai penepuk tepung tawar.
Makna Tepuk Tepung Tawar
• Beras kunyit, beretih, beras basuh yang ditaburkan memiliki makna sebagai ucapan selamat dan turut bergembira.
• Merenjis kening memiliki makna bahwa berpikirlah sebelum bertindak, gunakanlah akal sehat.
• Merenjis pada bahu kanan dan kiri memiliki makna harus siap memikul beban dan tanggung jawab.
• Merenjis punggung tangfan memiliki makna jangan pernah putus asa mencari rezeki serta tetap berusaha.
• Menginai pada telapak tangan memiliki makna bahwa mempelai sudah menikah dalam arti sudah tidak hidup sendiri. Doa terakhir bermakna mendapat keberkahan serta ridho dari Allah SWT.
(Foto: YouTube/gahara)
Prosesi Upacara Tepuk Tepung Tawar
Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, berikut tata cara melaksanakan upacara Tepuk Tepung Tawar:
• Ambil daun perenjis, ikat daun menjadi satu lalu celupkan pada air yang telah dicampur bedak, bunga mawar, jeruk. Selanjutnya direnjis pada kedua tangan yang telungkup berada di atas paha, dialasi bantal dengan kain putih.
• Pihak penepuk tawar mengambil beras kunyit, bertih, basuh dan bunga rampai. Kemudian taburi orang yang ditepung tawari. Jika pihak yang ditepung tawari orang terhormat bisa ditabur dari atas kepala dengan putaran kiri ke kanan dibarengi bacaam shalawat.
• Merenjiskan air percung ke pihak yang ditepung tawari dengan ambil sejumput inai kemudian dioleskan dikedua telapak tangan.
• Kemudian pihak penepuk tepung tawar mengangkat tangan sebagai atur penyembah.
• Jika semua orang telah ditunjuk sebagai penepuk tawar selesai, acara bisa ditutup disertai doa selamat. Jumlah penepuk tawar harus ganjil mulai dari 3,5,7,9 dan 13.
(Foto : YouTube/gahara)
Editor Merdeka Jogja
Reporter Magang : Anggun Dila Kusuma